Lingkungan
pengendapan merupakan tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi
fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan
tertentu (Gould, 1972). Lingkungan pengendapan terbagi menjadi 2 macam yaitu
continental dan transisi. Membahas tentang lingkungan pengendapan, akan ada
parameter-parameter yang berkaitan dengan proses terbentuknya lingkungan
pengendapan tersebut, yaitu: parameter fisik, kimia, dan biologi. Pengendapan
atau sedimentasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
pengendapan oleh angin, air, gletser.
Salah
satu bagian dari lingkungan pengendapan yaitu beach atau pantai. Kawasan pantai merupakan kawasan transisi dari
lahan daratan dan perairan laut. Proses pembentukan kawasan pantai sangat
dipengaruhi oleh gaya-gaya dinamis yang berada disekitarnya. Gaya-gaya dinamis
utama dan dominan yang mempengaruhi kawasan
pantai adalah gaya gelombang.
Pesisir merupakan wilayah
pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran
dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan
kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang
ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan
tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke
laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat
akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu
disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang.
Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai
(barrier beach).
PENDAHULUAN
Lingkungan
pengendapan adalah
tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi
yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972).
Lingkungan pengendapan merupakan
keseluruhan dari kondisi fisik, kimia dan biologi pada tempat dimana material
sedimen terakumulasi. (Krumbein dan Sloss, 1963). Jadi, lingkungan pengendapan
merupakan suatu lingkungan tempat terkumpulnya material sedimen yang
dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan biologi yang dapat mempengaruhi
karakteristik sedimen yang dihasilkannya.
Lingkungan
pengendapan terbagi menjadi 2 macam yaitu continental dan lingkungan transisi.
Macam-macam lingkungan pengendapan continental yaitu: fluvial, eolian,
lacustrine, glacial. Pada lingkungan pengendapan transisi yaitu: delta, beach
and barrier, lagoonal, tidal flat, neritik, dan oceanic.
LANDASAN
TEORI
Beberapa contoh lingkungan
darat misalnya endapan sungai dan endapan danau, ditransport oleh air, juga
dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan oleh angin yang
dinamakan eolian. Endapan transisi merupakan endapan yang terdapat di daerah
antara darat dan laut seperti delta, lagoon, dan litorial.
Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan neritik, batial,
dan abisal.
Parameter yang berkaitan
dengan terjadinya lingkungan pengendapan, yaitu: parameter fisik, parameter
kimia, dan parameter biologi. Parameter fisik meliputi elemen static dan dinamik dari
lingkungan pengendapan. Elemen fisik statis meliputi geometri cekungan (basin);
material yang diendapkan seperti kerakal silisiklastik, pasir, dan lumpur;
kedalaman air; suhu; dan kelembapan. Elemen fisik dinamik adalah faktor seperti
energy dan arah aliran dari angin, air dan es; air hujan; dan hujan salju.
Parameter kimia termasuk salinitas,
pH, Eh, dan karbondioksida dan oksigen yang merupakan bagian dari air yang
terdapat pada lingkungan pengendapan.
Parameter biologi dari lingkungan
pengendapan dapat dipertimbangkan untuk meliputi kedua-duanya dari aktifitas
organism, seperti pertumbuhan tanaman, penggalian, pengeboran, sedimen hasil pencernaan,
dan pengambilan dari silica dan kalsium karbonat yang berbentuk material
rangka. Dan kehadiran dari sisa organism disebut sebagai material pengendapan.
Sedimentasi
Proses sedimentasi adalah
proses pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut
material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material
yang berukuran besar dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu, baru
kemudian material yang lebih halus dan ringan. Bagian sungai yang paling efektif
untuk proses pengendapan ini adalah bagian hilir atau pada bagian slip of slope
pada kelokan sungai, karena biasanya pada bagian kelokan ini terjadi
pengurangan energi yang cukup besar. Ukuran material yang diendapkan berbanding
lurus dengan besarnya energi pengangkut, sehingga semakin ke arah hilir, energi
semakin kecil, material yang diendapkanpun semakin halus.
Sedimentasi adalah
terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau
gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan
dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil
proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.
Pengendapan oleh air laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.
Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil
pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang
pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri
dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi
tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai
mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah,
maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam.
Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah
sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut.
Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit
akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk
penghalang pantai (barrier beach).
Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis.
Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).
Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi
bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat.
Angin mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga
terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial.
Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula
berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh
gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga
menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula
berbentuk V menjadi berbentuk U.
Hubungan Lingkungan
Sedimentasi dengan Fasies Sedimentasi
Walaupun para ahli geologi setuju pada hasil pengertian dari
lingkungan pengendapan, mereka ternyata menemukan kesulitan dalam penyusunan
pengertian yang tepat dari lingkungan pengendapan ini. Sebagai ilustrasinya,
lingkungan sedimen telah digambarkan dalam beberapa variasi yaitu :
1. Tempat pengendapan dan kondisi fisika, kimia, dan biologi
yang menunjukkan sifat khas dari setting pengendapan [Gould, 1972].
2. Kompleks dari kondisi fisika, kimia, dan biologi yang tertimbun
[Krumbein dan Sloss, 1963].
3. Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi fisika,
kimia, dan biologi dari daerah yang berdekatan [Selley, 1978].
4. Unit spasial pada kondisi fisika, kimia, dan biologi scara
eksternal dan mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk
pengendapan yang khas [Shepard dan Moore, 1955].
Klasifikasi Lingkungan Pengendapan
Klasifikasi lingkungan
pengendapan dapat dibedakan menjadi:
a.
Kontinetal, antara lain gurun atau eolian, fluvial termasuk
braided river dan point bar river, dan limnic
b.
Peralihan, termasuk delta. lobate, esturine, litoral (pantai,
laguna, dan barrier islands, offshore bar, tidal flat.
c.
Marine, meliputi neritis atau laut dangkal, deep neiritis,
batial, abisal.
PEMBAHASAN
Definisi atau pengertian pantai, pantai adalah sebuah wilayah
yang menjadi batas antara lautan dan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai
dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan,
pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan
keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga
membentuk sebuah pantai.
Pengertian Pesisir adalah wilayah antara batas pasang
tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada saat surut. Pesisir
dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga merupakan zona yang menjadi
tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan bagian dari pantai.
Kawasan pantai adalah kawasan transisi dari lahan daratan dan
perairan laut. Proses pembentukan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh
gaya-gaya dinamis yang berada disekitarnya. Gaya-gaya dinamis utama dan dominan
yang mempengaruhi kawasan pantai adalah
gaya gelombang. Menurut Bambang Triatmodjo, pantai selalu menyesuaikan bentuk
profilnya sedemikian rupa sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang
datang.
Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami
pantai terhadap laut. Seperti kita ketahui, gelombang laut yang sehari-hari
mempengaruhi kawasan pantai adalah gelombang yang diakibatkan oleh energi
angin. Sesuai dengan faktor pembangkit terjadinya gelombang tersebut, maka ada
2 jenis gelombang angin yaitu gelombang normal dan gelombang badai (storm
wave).
Karena itulah, ada 2 tipe tanggapan pantai dinamis terhadap gelombang,
yaitu tanggapan terhadap kondisi gelombang normal dan gelombang badai. Bambang
Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa kondisi gelombang normal terjadi dalam
waktu yang lama & energy gelombang mudah dipatahkan oleh mekanisme
pertahanan alami pantai. Sedangkan akibat gelombang badai yang mempunyai energi
lebih besar. Sering mengakibatkan pertahanan alami pantai tak mampu menahannya.
Sehingga pantai dengan mudah dapat tererosi. Adakalanya profil pantai lambat
laun akan kembali ke bentuk semula, setelah gelombang badai mereda. Namun ada
kalanya pantai yang tererosi tersebut tak kembali ke bentuk semula karena
material pembentuk pantai telah terbawa arus ke tempat dan tak kembali.
Jika kita amati di pantai, air laut selalu mengalami perubahan pasang
dan surut terhadap pantai di daratan. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik
menarik atau gaya gravitasi benda-benda astronomis yaitu bulan, matahari dan
benda astronomis yang lain terhadap bumi.
KESIMPULAN
1. Lingkungan pengendapan merupakan suatu
lingkungan tempat terkumpulnya material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek
fisik, kimia dan biologi yang dapat mempengaruhi karakteristik sedimen yang
dihasilkannya.
2. Lingkungan
pengendapan terbagi menjadi 2 macam yaitu continental dan lingkungan transisi.
3. Parameter yang berkaitan dengan terjadinya lingkungan
pengendapan, yaitu: parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.
4. Pantai
adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautandan daratan, bentuk
pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah
tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh
gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung
secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai.
5. Proses terjadinya pantai yaitu dimulai dari batuan hasil
pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut
dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut,
antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan
wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir.
Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada
perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut
material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus
pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika
material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian
lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi
material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang
kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier
beach).
6. Air laut selalu mengalami perubahan pasang dan surut terhadap pantai di
daratan. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik menarik atau gaya gravitasi
benda-benda astronomis yaitu bulan, matahari dan benda astronomis yang lain
terhadap bumi.
Penulis : Erina Suhartini